Monday, 27 August 2012

UPACARA 17-AN YANG ISTIMEWA

Lembah tidar (17/8)Upacara 17-an memang sudah rutin dilaksanakan setiap bulannya, namun berbeda dengan upacara 17-an dibulan Agustus ini. Upacara 17-an ini terasa sangat istimewa,  karena dilaksanakan di tengah bangsaIndonesia sedang mengobarkan kembali semangat kebangsaan dengan merayakan hari kemerdekaan ke-67 dan dilaksanakan dibulan suci ramadhan. Sama halnya dengan enam puluh tujuh tahun yang lalu, dimana Proklamasi kemerdekaan dibacakan saat bulan Ramadhan.
HUT RI1
Bertempat di lapangan Sapta Marga Akademi Militer, seluruh personel Militer, PNS dan Taruna Akmil, melaksanakan Upacara peringatan HUT ProklamasiKemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67. Bertindak sebagai Inspektur upacara adalah Direktur Pembinaan Pengkajian dan Pengembangan (Dirbinjianbang) Kolonel Inf Achmad Fauzi.
Upacara bendera yang dilaksanakan dalam suasana bulan suci ramadhan ini berlangsung lebih awal dari peringatan detik-detik proklamasi di Istana Negara.Walaupun dalam suasana bulan puasa, para peserta upacara tetap hitmad dalam melaksanakan hari jadi Bangsa Indonesia ini.
HUT RI
Dalam kesempatan tersebut Dirbinjianbangmembacakan amanat PanglimaTNI pada  Upacara peringatanHUT ke-67 ProklamasiKemerdekaan RI tanggal 17 agustus 2012. Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dalam amanat tertulisnya  menyampaikan bahwa perayaan hari kemerdekaan merupakan salah satu upaya untuk mengingat dan mempelajari semua perjalanan keberhasilan dan kegagalan masa lalu suatu bangsa. Sejarah mencatat, enam puluh tujuh tahun bangsa indonesia mengisi kemerdekaannya, merupakan rentang perjalanan yang tidak ringan dan mudah bagi negeri ini untuk dapat mencapai kemakmuran, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendahulu dan pendiri negara ini. Dengan menghayati kemerdekaan sebagai anugerah, Rahmat dan amanat dari tuhan yang maha esa, maka kemerdekaan nasional dan kedaulatan Indonesia akan senantiasa tegak dalam wujud negara kesatuan republik indonesia yang berlandaskan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Lebih lanjut Panglima TNI juga menyampaikan beberapa atensi dan harapan bagi seluruh Prajurit TNI dan PNS di seluruh Nusantara, untuk dijadikan pedoman dalam mengemban tugas ke depan, antara lain:

Pertama, jadikan hikmah ramadhan dan idul fitri 1433 hijriyah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kesolehan sosial, sebagai landasan moral, etika dan kepribadian dalam rangka  mengemban tugas sebagai Prajurit dan PNS TNI.

Kedua, hidupkan semangat kemerdekaan dengan mengamalkan secara nyata nilai dari setiap butir 8 wajib TNI dan Sapta Marga dalam kehidupan sehari-hari sebagai Prajurit rakyat, Prajurit pejuang, Prajurit nasional maupun sebagai Prajurit profesional.

Ketiga, wujudkan soliditas dan solidaritas nasional dengan berupaya menjaga dan meningkatkan soliditas, maupun solidaritas internal di lingkungan Prajurit dan PNS TNI, maupun di lingkungan eksternal dengan segenap komponen bangsa.

Keempat, bantu dan atasi kesulitan masyarakat sekitar serta bangun kesadaran atas hak dan kewajiban sebagai warga negara, karena pemenuhan hak dan kewajiban adalah ciri bangsa yang merdeka.

Kelima, bagi setiap pimpinan satuan agar senantiasa meningkatkan pembinaan satuannya masing-masing dengan mengedepankan keteladanan dan pengayoman terhadap yang dipimpin.

Upacara yang berlangsung dangan lancar, tertib dan hitmad ini turut dihadiri Direktur Pembinaan Lembaga Kolonel Kav Soebagio, S.I.P, Komandan Resimen Taruna Kolonel Inf Benny Susianto, S.I.P, Para Kepala Departemen, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS serta Taruna Akademi Militer. Selain melaksanakan Upacara di Akademi Militer, sebagian dari Taruna juga melaksanakan upacara di lapangan Tentara Satu Rindam IV/Diponegoro.

No comments:

Post a Comment