Direktur teknik Serbia Savo Milosevic mengatakan negaranya harus mengikuti jejak Inggris terkait permasalahan rasisme.
Mantan striker Aston Villa ini merujuk pada episode pascalaga leg kedua kualifikasi Piala Eropa U-21 antara Inggris dan Serbia.
Skuat Stuart Pearce meraih kemenangan 1-0 di Krusevac namun kegembiraan mereka harus dikotori pelecehan rasial terhadap pemain Inggris dari fans Serbia.
Chants bernada rasial membuat situasi di tengah lapangan memanas hingga terjadi perselisihan yang melihatkan pemain hingga ofisial tim.
FA telah melaporkan kejadian memalukan tersebut kepada UEFA dan meminta otoritas tertinggi sepakbola tersebut mengambil tindakan tegas.
Milosevic mengatakan otoritas sepakbola Serbia harus mengambil tindakan untuk menghilangkan sikap negatif tersebut termasuk mengikuti jejak Inggris yang tidak segan memberi sanksi kepada siapapun yang melakukan pelecehan rasial.
"Untuk memecahkan rasisme dalam sepakbola, Saya akan mengikuti jejak Inggris saat membasmi hooligans beberapa tahun lalu," ungkapnya pada CNN.
"Saya mendatangi kamar ganti Inggris dan langsung meminta maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan ini."
Skuat Stuart Pearce meraih kemenangan 1-0 di Krusevac namun kegembiraan mereka harus dikotori pelecehan rasial terhadap pemain Inggris dari fans Serbia.
Chants bernada rasial membuat situasi di tengah lapangan memanas hingga terjadi perselisihan yang melihatkan pemain hingga ofisial tim.
FA telah melaporkan kejadian memalukan tersebut kepada UEFA dan meminta otoritas tertinggi sepakbola tersebut mengambil tindakan tegas.
Milosevic mengatakan otoritas sepakbola Serbia harus mengambil tindakan untuk menghilangkan sikap negatif tersebut termasuk mengikuti jejak Inggris yang tidak segan memberi sanksi kepada siapapun yang melakukan pelecehan rasial.
"Untuk memecahkan rasisme dalam sepakbola, Saya akan mengikuti jejak Inggris saat membasmi hooligans beberapa tahun lalu," ungkapnya pada CNN.
"Saya mendatangi kamar ganti Inggris dan langsung meminta maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan ini."
No comments:
Post a Comment